Pulser pengapian ada di dalam tutup bak mesin sebelah kiri bersamaan dengan magnet alias flywheel alias roda gilanya. Setelah tutup bak mesin dibuka (step-by-step proses ngebukanya bisa dilihat di manual), bakal kelihatan tanda-tanda pengapian dan tonjolan pulser alias reluctor nempel di magnet sementara pulser alias pulse generator-nya sendiri nempel di tutup kiri.
Ada tiga tanda pengapian: T, F dan dua buah garis paralel vertikal yang untuk sekarang ini akan gw sebut sebagai garis PL. Kemudian bisa dilihat juga ada Tanda Penyesuaian (sebutan mekaniknya apa sih?) yang di sini gw sebut sebagai alignment mark. Tanda Penyesuaian ini selalu sejajar dengan tanda yang sama yang ada pada bagian luar tutup bak mesin sebelah kiri.
Kalau Tanda Penyesuaiannya disejajarkan dengan tanda T di magnet, piston berada pada posisi TMA. Dengan memakai timing light, Tanda F harus sejajar dengan Tanda Penyesuaian saat mesin sedang langsam. Hal ini berarti mesin sedang memercik busi pada 10 derajat sebelum TMA (artinya selisih antara tanda T dan F adalah 10 derajat rotasi kruk as). Kemudian garis PL harus sejajar dengan Tanda Penyesuaian pada 5000 RPM sebagai tanda bahwa pengapian ada pada 32 derajat sebelum TMA (artinya selisih antara Tanda T dan garis PL adalah 32 derajat rotasi kruk as).
Dengan penggaris, gw melakukan beberapa pengukuran dan hasilnya sebagai berikut. Berhubung gw cuma pakai penggaris karena sigmat gw lagi ngumpet, hasil pengukurannya tidak terlalu akurat.
- diameter magnet = 110mm
- jarak tanda T ke F = 9.5mm
- jarak tanda F ke PL = 22mm
- panjang tonjolan pulser = 22mm
Sebelumnya udah gw sebutin bahwa selisih antara tanda T dan F adalah 10 derajat rotasi kruk as sedangkan jarak kedua tanda tersebut sendiri adalah 9.5mm. Berarti 1 derajat rotasi kruk as bernilai 9.5/10 = 0.95mm alias hampir satu mm. Sekarang kita akan buktikan kebenarannya dengan menghitung berdasarkan diameter magnet:
Jarak keliling magnet alias circumference bisa dihitung dengan rumus pi * d.
K = pi * d = 3.14 * 110mm = 345.57mm.
Berhubung satu rotasi penuh kruk as adalah 360 derajat, maka satu derajat rotasi bernilai 345.57/360 = 0.95mm. Cocok!
Perlu bukti lagi? Selisih antara tanda F ke PL bernilai 22 derajat rotasi kruk as (karena F = 10 derajat sblm TMA dan PL = 32 derajat sebelum TMA. 32-10 = 22 derajat). Sedangkan jarak F-PL = 22mm. Berarti 1 derajat rotasi kruk as bernilai 22/22 = 1mm ~ 0.95mm. Cocok juga! Perhatikan bahwa gw cuma pakai penggaris untuk pengukurannya jadi tidak terlalu akurat.
Ternyata bukan cuma kebetulan kalau jarak F-PL sama persis dengan panjang tonjolan pulser yaitu sama-sama 22mm. Kalau gw sejajarkan tanda F dengan Tanda Penyesuaian, pulser berada persis pada ujung paling belakang tonjolan (kalau orang bule nyebutnya trailing edge). Sedangkan kalo tanda PL yang gw sejajarkan dengan Tanda Penyesuaian, pulser berada pada ujung paling depan (leading edge).
Ini berarti timing pengapian saat langsam ditentukan oleh posisi trailing edge sedangkan timing pengapian maksimum saat 5000 RPM ditentukan oleh posisi leading edge. Dari diagram di atas, pulser gw gambar sebagai ilustrasi aja karena pulsernya sendiri nempel di tutup bak mesin kiri. Jangan lupa arah rotasi kruk as kalau dilihat dari kiri mesin adalah berlawanan dengan jarum jam.
Kalau sudah tahu begitu prinsipnya, kita bisa ngembangin sendiri sesuai kebutuhan kita. Misalnya kita mau timing pengapian maksimum dimajukan lagi ke 35 derajat alias bertambah 3 derajat dari standarnya, berarti tinggal menambah panjang tonjolan leading edgenya sebanyak 0.95 x 3 = 2.85mm, boleh dibulatkan ke 3mm. Atau kita mau timing saat idlenya jadi 12 derajat? Gampang, tinggal gerinda alias kurangin bagian trailing edge sebanyak 2x0.95 = 1.9mm, boleh dibulatkan ke 2mm.
Sebenernya gimana caranya CDI bisa tahu pulser sedang membaca leading atau trailing edge? Secara sinyal, apa bedanya antara leading edge dengan trailing edge? Pulser pada dasarnya adalah sebuah Variable Reluctance Sensor (VRS atau VR sensor) yang mengeluarkan gelombang sinus kalau ada gangguan pada fluks elektromagnetnya. Dalam kasus pulser pengapian motor, gangguan fluks ditimbulkan oleh tonjolan magnet. Untuk pulser Tiger, kebetulan kabel outputnya akan mengeluarkan sinus positif pada saat leading edge (transisi dari permukaan magnet rendah ke tinggi) dan mengeluarkan sinus negatif pada saat trailing edge (transisi tinggi ke rendah). Ini gw buktikan dengan menempelkan dan melepaskan ujung obeng secara cepat ke pulsernya dan membaca tegangan keluarannya dengan multimeter. Gw bilang kebetulan karena ada motor lain yang bekerja dengan prinsip kebalikannya. Bedanya cuma pemilihan kabel pulser mana yang dihubungkan ke massa. Perlu dicatat bahwa pulser tidak peduli berapa panjang permukaannya karena selama tidak ada transisi tinggi ke rendah atau rendah ke tinggi, output pulser adalah nol volt. Bingung? Ini ilustrasinya..
Jadi dari sini sudah terlihat bahwa CDI bisa membedakan antara sinus positif dan negatif. Sinus positif menentukan timing advance maksimumnya (32 derajat sebelum TMA) dan sinus negatif menentukan timing advance minimum (10 derajat sebelum TMA).
Secara elektronik di dalam rangkaian CDI, tugas membaca sinus positif dan negatif diemban oleh dua buah transistor. Yang satu membaca sinus positif dan satunya sinus negatif. Lebih jelasnya bisa dilihat di diagram CDI AC di bawah. Rangkaian di bawah ini belum tentu sama dengan CDI AC Tiger tapi secara prinsip tidak akan beda jauh.
Kalau sudah tahu sebanyak ini, gimana cara menghubungkan pulser ke Megasquirt? Jangan di sini deh jelasinnya.. udah kebanyakan nih. Gw akan jelasin di posting lain besok.
malam om . untuk penjelasan pulser di vixion apakah sama?terima kasih sebelumnya.
BalasHapusvixion beda jauh.. berhubung dia injeksi, magnetnya pake sistem gigi.. jadi tonjolannya banyak. klo mau majuin timingnya sih tetep bisa dengan geser pulsernya.. cuma rasanya lebih praktis beli ECU standalone.
BalasHapusada cita2 nih om . pengen blajar membaca ecu make arduino.. buat pembelajaran .. thx sekali lagi
Hapusuntuk sementara blom bisa di buka dan di kloning ecu motor.,,.
Hapusterima kasih om penjelasannya :) . cuman kalau semisal pengen adaptasi sistem injeksi vixion ke motor lain harus sekalian pindahin magnetnya juga ya om . sebab kebanyakan tonjolan pulser motor pengapian dc pada umumnya kan cuman satu..? gtu ya om ?.. hehe agak penasaran nih ma projek konversi injeksi.
BalasHapuskeren nih, sangat bermanfaat ilmunya
BalasHapusMau nanya om , biasa nya klw keluaran dari pulser itu maksimal berapa volt ya ? Masalahnya kemrin saya coba mengukur dengan multimeter dan mesin bor (saya kasih magnet, skitar 1000 rpm), voltase yg keluar hanya 0.3 Vac om,, kira2 itu pulser rusak gak ya ?
BalasHapusom, kalau celah antara pulser dengan tonjolan ada pengaruhnya terhadap besarnya output tegangan apa ngak ya?
BalasHapusKeluaran pulser sangat variatif. Saat rpm rendah memang kecil, 0.3Vac sepertinya masuk akal. Semakin tinggi putaran mesin, akan semakin kuat tegangannya, sekitar 10-30 Vac.
BalasHapusCelah sangat berpengaruh.. ga boleh terlalu jauh.
turut menyimak om....
BalasHapusom, besarnya tegangan yang keluar saat putaran rendah apakah berpengaruh terhadap mudah/sulitnya menyalakan motor?
Bisa berpengaruh. Kalau terlalu rendah, tidak cukup utk memicu CDI mengeluarkan pulsa listrik ke koil. Susah start bisa juga karena timing pengapian terlalu mundur. Mesinnya masih standar?
HapusPermisi gan mau tanya,
BalasHapusKalau mau buat speed limiter , apakah bisa memanfaatkan sinyal pulser ini untuk diolah menggunakan mikrokontroler, kemudian dari mikrokontroler baru masuk CDI??? (Newbie)
Udah dibales lewat email ya.. Buat yang penasaran, ini balesan gw:
HapusKalo boleh saran, mesti pastiin dulu definisi elo tentang speed limiter itu udah bener.
Dari dua "benda" berikut, mana yang jadi maksud skripsi elo?
1. Speed Limiter = membatasi kecepatan kendaraan.. misalnya motor dibatasi cuma bisa dipacu maksimal 80 km/jam
2. Rev Limiter = membatasi putaran mesin.. misalnya mesin motor dibatasi cuma bisa digas sampai 9,000 RPM
Info temen elo untuk manipulasi sinyal pulser bisa dipakai tapi itu cocoknya untuk Rev Limiter.. karena pulser membaca putaran mesin, bukan kecepatan motor.
Kalau mau Speed Limiter beneran, mesti ada cara untuk ngebaca putaran roda scara langsung..
Misalnya, pakai beberapa magnet yang ditempelin sekeliling rem cakram terus pulsernya dimounting di tabung sok depan untuk ngebaca tiap kali magnet lewat.
Dari situ, sinyal keluaran pulser bisa diubah ke digital trus dimanipulasi lewat mikrokontroller.
Pembatasan kecepatannya bisa dengan mutusin sinyal CDI.
makasih banyak gan...
Hapuspermisi gan
BalasHapusmau tanya, kalo merubah magnet megapro menjadi tiger bagaimana ya untuk penggeseran tonjolan nya ( pengapian megapro di rubah menjadi tiger )
mohon pencerahan nya
Emangnya beda ya derajatnya tonjolannya?
HapusSimpel kok. Kalo kurang, tambah daging pake dilas trus dirapihin pake gerinda.. Kalo lebih, langsung digerinda aja.
beda om untuk derajat tonjolan nya tiger itu kalok gk salah lebih mundur di timbang punya megapro.
Hapusbro edgar inbok aq tunggu pengen sharing mail : adis.cheu.shugie@gmail.com
Hapustrimakasih
Ya sama, saya juga masih bingung, mahnit pro mau diganti tiger, ternyata tonjolannya mempunyai panjang yang berbeda, punya tiger lebih panjang, jarak tanda F dab T lebih pendek. Tapi tonjolan depan/awal posisinya hampir sama antara pro dan tiger. Mau di grenda sayang. Jangan jangan lebih bagus punya yang tiger...
HapusTerus juga masalah lain, untuk tanda noken as itu kan gak mesti bisa sejajar dengan tandanya pada waktu posisi top. Nah pergeseran tanda itu sebaiknya setelah titiknya apa sebelumnya ya?? Makasih...
Madi79madi79@gmail.com
Maap pak dokter saya mo konsultasi n tlg kasih pencerahan soale dah pusing dibikin.gini pak sy punya gl100 platina,sy pgn ganti cdi neotek.tadinya dah ok!,pulser pake prima pasang di nokn as,saya pikir krg mecing jadi pengin psg di magnet,n soal pemasangan dah oke tp masalahnya bgtu di goes suara lgsame bgs tp wkt di gas mati2 mulu,dah sy coba geser maju mundur sama aja.magnet asli bawaan mtr,cdi gl pro neotech,pulser punya shogun.tlg gan pencerahannya tak tunggu!
BalasHapusMaap pak dokter saya mo konsultasi n tlg kasih pencerahan soale dah pusing dibikin.gini pak sy punya gl100 platina,sy pgn ganti cdi neotek.tadinya dah ok!,pulser pake prima pasang di nokn as,saya pikir krg mecing jadi pengin psg di magnet,n soal pemasangan dah oke tp masalahnya bgtu di goes suara lgsame bgs tp wkt di gas mati2 mulu,dah sy coba geser maju mundur sama aja.magnet asli bawaan mtr,cdi gl pro neotech,pulser punya shogun.tlg gan pencerahannya tak tunggu!
BalasHapusKlo pulser terlalu mundur efeknya apa om
BalasHapusContoh
BalasHapusBila mana saya memajukan timing pengapian max 35 drajat dg cara menambah daging tonjolan depan apakah tdk ngefek pd putaran stasionerx dg kata lain akan tetap sama 10 drajat.
Mas kalau mau majuin timing pengapian itu geser magnetnya kekiri apa kekanan, kalatu saumpama kita berada di kiri motor dan menghadap ke magnet
BalasHapusMas kalau mau majuin timing pengapian itu geser magnetnya kekiri apa kekanan, kalau saumpama kita berada di kiri motor dan menghadap ke magnet dg catatan kita gerinda spi magnet motornya
BalasHapusCoba di-engkol sambil liat arah putaran magnetnya. Kalo mau dimajuin, tonjolannya digeser searah dengan putaran magnet.
Hapusmas mau tanya kalau magnet tiger dia meternya sama gak dengan magnet gl seris cdi
BalasHapusgan mau nnya jarak pulser ke tonjolan magnet itu berbeda gaantara motor sport n bebek ? trus kalo pulser mx itu jalurnya kemana gan masangnya ? mohon penjelasannya , trimakasih ..
BalasHapusgan mau nnya jarak pulser ke tonjolan magnet itu berbeda gaantara motor sport n bebek ? trus kalo pulser mx itu jalurnya kemana gan masangnya ? mohon penjelasannya , trimakasih ..
BalasHapusBang magnet dan sepul motor saya pakek tirev, tapi cdi saya pakek grand. Kata nya pick up ny suruh motong bagian depan nya agar sama pick up nya grand?
BalasHapusApa benar?
Trus pengaruh nya apa?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamualaikum.wr.wb
BalasHapusSiang om edgar yg rock and roll abis..
Om punya rangkaian CDI fiz R atau king kah
Om punya SCR X0405mf om,, bisa pesan kah ?
Assalamualaikum.wr.wb
BalasHapusSiang om edgar yg rock and roll abis..
Om punya rangkaian CDI fiz R atau king kah
Om punya SCR X0405mf om,, bisa pesan kah ?
Assalamualaikum.wr.wb
BalasHapusSiang om edgar yg rock and roll abis..
Om punya rangkaian CDI fiz R atau king kah
Bang apa bedanya timing dimajuin atau dimundurin,
BalasHapusKang, m anya, tiger sy pke cdi shogin kebo, tris pick up sy bikin pnjangnya 17,5mm dgn cara ato spek :
BalasHapusBagian blkg pick up sy ptong 1,5mm
Bagian depan pick up sy ptong 3 mm
Smua d liaf dr depan magnet trpasang.
Prtnyaanya ,bnar ga klu itu sdh trmsuk maju idle jd 16.5° sblm tma
Dan maju puncak rpm atas di 32,5° dr standarnya cdi shogun
Kalau pengapian injeksi (verza) apakah bisa di maju mundurkan timing pengapiannya..? Terimakasih sebelumnya
BalasHapusApa benar kabel dari pulser menuju ke cdi di tengah tengahnya penghubung itu diberikan kapasitor dapat menambah tenaga pada kendaraan ?
BalasHapusMohon infonya om..
BalasHapusBerapa derajat pickup angle dan pulser angle nya honda tiger ya...