Minggu, 01 Juli 2012

Intake Manifold dan Coolant Temp Sensor

(Posting ini adalah terjemahan dari posting berbahasa Inggris yang dipublikasikan pada 23 Juni 2012 di blog gw yang lain, charmant4age.blogspot.com)
Sementara rangkanya masih dibentuk oleh
buildernya, mesinnya gw pinjem dulu supaya bisa cicil pasang intake manifold dan coolant temp sensor (CLT). Cuma dua part itu yang nempel langsung ke mesin dan selebihnya harus nunggu rangkanya jadi sebelum bisa dipasang.
Kaget juga waktu gw perhatiin jarak baut mounting manifold karbu Tiger dan manifold TB Vixion ternyata hampir sama. Berikut komparasinya.

Cuma perlu memperbesar salah satu lubang ke arah dalam sebanyak 2-3mm. Pakai kikir juga bisa.

Intakenya sudah bisa dipasang. Intake manifold Vixion punya jalur vakum tersendiri. Kalo ga salah, fungsinya untuk membuka katup EGR (Exhaust Gas Recirculator). Berhubung gw ga pake EGR, jalur vakumnya bisa gw manfaatin untuk vacuum gauge. Atau bisa juga untuk MAP sensor terpisah kalau gw mau konversi ke turbo nanti.

Berikutnya giliran CLT sensor. Di Vixion, sensor ini ada di jalur air radiator untuk membaca suhu air pendingin. Suhu air pendingin ini menggambarkan suhu kerja mesin dan berguna bagi ECU untuk menentukan waktu bukaan injector dan juga untuk mengaktifkan Fast Idle Solenoid (FID). Terus gimana dong cara masangnya ke mesin Tiger gw yang notabene cuma berpendingin udara?
Banyak titik yang bisa dipilih untuk menempatkan sensornya. Yang penting, pastiin lokasi yang dipilih memberikan gambaran suhu yang paling mendekati suhu mesin aktual. Pastikan juga suhu mesin yang dibaca bakal stabil dan tidak gampang berubah suhu cuma karena tertiup udara. Beberapa orang memilih untuk mengebor sirip pendingin tapi ini tidak disarankan karena sirip-sirip ini terkena udara langsung dan biasanya sih lebih dingin daripada kondisi mesin aktual meskipun cuma selisih beberapa derajat Celcius. Pilihan lainnya bisa dengan mengebor dan men-tap kepala silinder supaya sensornya membaca suhu di dalam ruang klep dan kem. Gw sendiri pilih untuk membaca suhu oli mesin dan menempatkan sensornya di baut pembuangan oli.

Dinding baut pembuangan olinya lumayan tipis jadi harus hati-hati pas ngebor dan ngetap lubang untuk sensornya. Lebih bagus sih kalo dilas tambah daging dulu pakai alumunium.

Sensornya bakal nongol sedikit dan mengenai saringan oli tapi ga masalah karena saringannya cuma sedikit penyok aja dan ga sampai bolong. Kalau mau lebih aman, bisa kasih ring spacer sekitar 5mm sebelum sensornya dikencangkan. Jangan lupa dratnya dikasih silicon sealer dulu supaya olinya ga bocor.

Berikut gambar sensornya terpasang.

2 komentar:

  1. Salama kenal bro.
    Ente baik hati banget bro, mau berbagi yang beginian. Bener2 ilmu yang bermanfaat bagi permotoran indonesia.
    Saran ane nih gimana kalo rancangan ente, langkah2 dan analisisnya dibikin jadi pdf gitu.
    Sekalian ane titip nih bro yang baik hati, untuk ngelanjutin risetnya buat bikin main control unitnya dengan menggunakan komponen lokal, kayaknya bisa tuh pake MK sekelas AVR ato yg lainnya (PIC dll).
    Ane sangat berharap nih dapet infonya.
    Thank's bro

    BalasHapus
  2. Hehe untuk bikin pdf, ntar ya nunggu kelar semua.. Ini msh belum sempet ngelanjutin bro. Lg banyak gawean..

    Gw kurang bisa programming.. jadi buat bikin main control unitnya pake komponen lokal, rasanya masih jauhhh..

    BalasHapus