Rabu, 27 Juni 2012

Spek dan Pinout Part EFI Yamaha Vixion

(Posting ini adalah terjemahan dari posting berbahasa Inggris yang dipublikasikan pada tanggal 12 Juni 2012 di blog gw yang lain, charmant4age.blogspot.com)

Baru aja kekumpul nih part Yamaha Vixion yang gw bakal pake untuk konversi ke EFI. Cepet juga, ternyata cuma butuh 2 minggu. Penting banget untuk tahu spek dan pinout dari tiap part karena bakal gw butuhin untuk wiring nantinya dan juga untuk dikonfigurasi ke Megasquirt. Jadi gw banyakin searching di internet, nyontek ke manualnya dan juga gw ukur sendiri partnya pake multimeter.

Berikut adalah spek2 yang berhasil gw kumpulin.

Throttle Body Assy
TB assy Vixion dibuat oleh Mikuni dan di situ bisa ditemukan:

- Intake Absolute Pressure sensor (IAP) - sensor tekanan udara intake
- Intake Air Temperature sensor (IAT) - sensor temperatur udara
- Throttle Position Sensor (TPS) - sensor bukaan katup gas
- Fast Idle Solenoid Valve (FID) - solenoid langsam tinggi, efeknya mirip choke kalo lagi aktif

Diameter katup TBnya 28mm dan ini kabar baik karena diameter venturi Tiger cuma 26mm. Hasilnya nanti jadi kayak upgrade ke karbu sejuta umat, PE28. Menilai dari "daging" yang ada di inlet TB-nya, rasanya masih aman untuk direamer sampe 30mm. Malah gw pernah baca ada yang bisa sampe 32mm.
FID berada di rumah terpisah dari sensor-sensornya, yaitu di bagian hitam teratas dari gambar di atas. TPS, IAT dan MAP bisa ditemukan di bagian yang bawah dan ketiganya membentuk Modulated Air Quantity Sensor (MAQS). Pikir-pikir deh kalo mau ngelepas modul MAQSnya.. Takutnya perlu setel ulang katup TBnya. Gambar ini adalah contoh TB tanpa modul MAQS dan FID.

Fast Idle Solenoid Valve
FID memiliki dua buat pin dan tidak masalah bagaimana konekinnya ke ECU, selama salah satu pin mendapat positif 12v dan satunya lagi massa. Gw belum terlalu yakin tapi kayaknya sih ini tipe yang on-off biasa, bukan yang pake PWM (pulse width modulation).
Sekrup setelan udara langsam bisa ditemukan di sisi lainnya dari TB. Plan awal gw sekarang cuma mau pake FIDnya untuk warm up enrichment (pemanasan mesin di pagi hari), mungkin pake switch manual biasa atau pakai settingan B&G On-Off di Megasquirt. Dengan demikian, seperti halnya choke pada karburator, FID hanya aktif saat mesin dingin. Pada kondisi normal, resistansi di antara kedua pin harus berkisar antara 31.5-38.5 ohm. Punya gw 35.7 ohm jadi amaaan..

Intake Air Pressure Sensor
Sensor tekanan udara intake atau MAP (manifold absolute pressure) sensor bisa ditemukan di dalam modul MAQS. Modul MAQS memiliki 5 pin berlabel V, T, G, M dan A seperti ditunjukkan di bawah.
V adalah tegangan input 5 volt sebagai referensi TPS dan MAP sementara G adalah pin ground untuk semua sensor. Output MAP sensor di pin M. Pin M akan mengeluarkan tegangan 0.789 volt pada 20 kPa dan 4.000 volt pada 101.32 kPa. Dengan adanya dua pasang nilai pemetaan V vs kPa, maka file kpafactor untuk Megasquirt sudah bisa dibuat.

Berikut adalah diagram internal modul MAQS.

Throttle Position Sensor
Output TPS ada di pin T yang akan mengeluarkan 0.63-0.73 V pada kondisi katup tertutup.

Intake Air Temperature Sensor
Tahanan IAT sensor ada di antara pin G dan A. Sayangnya, buku manual Yamaha Vixion cuma nyebutin kalo ukurannya berkisar 5.7-6.4 kOhm tanpa ada keterangan suhunya. Makin aneh lagi karena gw dapetnya 1.78 kOhm pada suhu ruangan. Kayaknya harus gw ukur sendiri nih untuk dapetin angka input software Easytherm. Lumayan bikin repot karena gw ga bisa copot sensornya dari TB. Mungkin bisa gw coba masukin ke kulkas selama 30 menit barengan dengan thermometer.

Cuma sebelum gw repot-repot ngukur sendiri, gw coba googling dan nemu buku manual skuter Yamaha XF50 yang spek sensornya adalah 5.7-6.3 kOhm pada 20 derajat Celcius. Kemudian ada juga manual Yamaha YP250 yang spek sensornya 2.21-2.69 kOhm pada suhu yang sama. Kalo gw harus milih, gw akan ambil spek YP250 karena lebih deket dengan pengukuran gw sendiri.

Patut dicurigai juga kalau manual Yamaha Vixion yang gw pake sebagai acuan mungkin udah kurang update. Gw dapet manualnya dari website Yamaha lokal dan di situ ada katalog part juga. Waktu gw coba order dengan part number yang gw temuin di katalognya, gw diinfoin orang Yamaha kalau beberapa part mengalami perubahan part number. Salah satu yang berubah adalah part Throttle Body Assy jadi mungkin IAT sensornya ikutan berubah spek.

Oh iya, gw coba googling lagi dengan keyword "2.21-2.69 Air Sensor" dan nemu lebih banyak lagi info yang bisa gw pake buat input Easytherm!
> -20 deg C = 13.6 - 18.4 kOhm
> 20 deg C = 2.21 - 2.69 kOhm
> 60 deg C = 0.49 - 0.67 kOhm
> 80 deg C = 0.29 - 0.35 kOhm
Kayaknya gw udah bener. Posting ini tentang Yamaha WR35X nyebutin kalau sensornya seharusnya berkisar 10 kOhm pada suhu 0 nol derajat Celcius.

Coolant Temperature Sensor
Sensor suhu air radiator yang dipakai Vixion lumayan mirip dengan yang dipake di mesin 4A-GE Charmant gw.
Di bodinya ada tulisan 3P20 and 179700-0480.

Sensornya memiliki 2 pin dan tidak masalah bagaimana cara konekinnya ke ECU. Manualnya nyebutin speknya 310-326 ohm pada 80 derajat Celcius.

Gw coba googling dengan memanfaatkan kode yang ada di bodinya dan berhasil nemuin spek lebih banyak lagi dari manual Yamaha YP125.
> 2.32 - 2.59 kOhms pada 20 deg
> 0.310 - 0.326 kOhms pada 80 deg
> 0.1399 - 0.1435 kOhms pada 100 deg Celcius
Sip deh.. udah ada tiga pemetaan Ohm vs Celcius yang bisa gw pake buat input Easytherm. Kalo gw coba ukur sendiri, gw dapet 1.54 kOhm pada suhu ruangan. Sepertinya udah bener ya?

Fuel Injector

Injektor ini punya 6 lubang dengan kode 3C11 di bodinya. 3C11 kayaknya kode Yamaha untuk Vixion. Sayangnya, gw cuma bisa ngasitau kalau tahanan di antara pinnya adalah 12.5 ohm dan artinya ini injektor high-impendance (saturated). Terserah elo gimana nyambungin pinnya ke ECU karena bolak-balik tidak pengaruh.

Gw masih nyari ukuran debit bensinnya tapi mungkin ada di sekitar 100 cc/menit. Kalau gw masukin angka tersebut ke kalkulator ini, injektornya cukup untuk 15hp dan itu mendekati angka spek output data Vixion. Ukurannya sebenernya udah hampir ga cukup buat Tiger yang 16.2 hp. Yang jelas kalau Tiger gw dikorek, bakal butuh upgrade injektor.(edit 31-10-12: menurut tabloid OTOPlus, flownya 125 cc/menit. Dengan catatan, fuel pressurenya masih standar Vixion)

Fuel Pump
Pompa bensin Vixion tipenya internal dengan fuel pressure regulator (FPR) terintegrasi yang akan menjaga tekanan bensinnya stabil di 250 kPa (36.5 psi), sedikit lebih rendah dari tekanan yang umumnya dipakai kendaraan roda empat (300 kPa/43 psi). Supaya tidak gampang lepas, FPRnya ditahan dengan klip plastik warna hitam. Pelampung bensinnya juga terintegrasi dengan fuel pump assemblynya.

Di fuel pumpnya ada empat pin dengan pinout sbb:

Tangkai pelampung bensinnya tersambung ke resistor variable (potensiometer) yang mengeluarkan 7.4 ohm saat bensin penuh dan 95.1 ohm saat kosong di antara pin "float". Spek manualnya menyebutkan 4.0 - 10.0 @ 20deg C saat penuh and 90.0 - 100.0 @ 20deg C saat kosong.

Unit FPRnya bisa dicopot setelah klip plastik hitamnya dicabut. Berikut adalah unit FPTnya. Di bodinya ada kode A3H1I6. Dari bentuknya sih kayaknya ga bisa dipakai secara eksternal alias harus di dalam tangki.

Lubang ini adalah tempat FPR bersemayam. Lo bisa liat ada dua o-ring karet untuk menahan FPR supaya bensinnya tidak bocor.

Kalau pompa bensinnya elektriknya sendiri sepertinya bisa digunakan di luar tangki. Inletnya ada di sisi berlainan dengan outletnya. Di bodinya ada tulisan sbb:
1100-00782
11082906 C1
Made in China

Terakhir, berikut adalah arah pergerakan bensin di dalam fuel pump assemblynya.

1 komentar:

  1. Throtle body assy yg cocok buat supra fit x untuk modif injeksi apa mas?

    BalasHapus