Rabu, 27 Juni 2012

Modifikasi MiniMS Sebagai ECU Motor

(Posting ini adalah terjemahan dari posting berbahasa Inggris yang dipublikasikan pada tanggal 21 Juni 2012 di blog gw yang lain, charmant4age.blogspot.com)
Otak dari sistem EFI untuk motor Tiger gw adalah ECU MiniMegasquirt yang gw dapet dari lelang Ebay tahun lalu. Mengutip dari websitenya, MiniMS adalah Fuel Injection Controller yang bersifat DIY dan didasarkan skema Megasquirt V2.2 dengan dikombinasikan relay-relay dan konektor khusus otomotif dan diletakkan dalam kotak yang kedap air. Desain ini cocok untuk yang membutuh ECU Megasquirt yang kompak dan ringkas.

Perhatikan tiga kotak hitam dekat konektornya. Kotak-kotak itu adalah relay on-board. Ini yang gw demen dari Mini MS karena wiringnya jadi rapi dan tidak ada relay yang harus disambung di luar. Bahkan sekringnya juga ada di dalam.
Berhubung MiniMS didesain berdasarkan skematik V2.2, ada spek skematik tersebut yang kebawa juga ke MiniMS dan perlu gw ubah karena tidak begitu cocok untuk aplikasi ke motor satu silinder kayak Tiger gw.
Pertama, MiniMS menggunakan MAP sensor on-board MPX4250. Hal ini berarti gw perlu ngebor kotak casingnya untuk jalur selang vakum ke MAP sensor tersebut. Kurang rapi ya kesannya? Lagian Throttle Body Vixion udah punya MAP sensor sendiri yang rencananya bakal gw pake. Dari sini muncul masalah.. konektor yang dipake MiniMS adalah konektor AMPseal 23 pin yang kedap cuaca dan pin-pin tersebut udah kepake semua. Ga ada yang bisa gw pake sebagai jalur sinyal MAP sensor Vixion. Untungnya, masih ada solusi. Pin 18 yang seharusnya dipakai untuk cadar kabel dari kaki negatif koil sebagai pengurang interferensi, bisa gw manfaatin. Berhubung gw akan pakai VR conditioner LM1815 secara eksternal, pin ini jadi tidak digunakan. Di PCBnya sendiri, pin ini tidak terhubung ke mana2 jadi gw bisa bikin jumper dari pin ini ke lubang input sinyal MAP sensor on-boardnya. Gw bikin jumpernya dari R2 (cek skematik MS v2.2) ke pin 18. Untuk tegangan acuan 5V-nya bisa dipakai untuk yang ke TPS (pin 5).
MS v2.2 tidak didesain untuk mengendalikan timing pengapian kecuali dilakukan sedikit perubahan. Sehubungan dengan itu, gw perlu nyari satu pin lagi untuk output pengapian dari ECU. Gw pilih untuk pakai pin 23 yang harusnya untuk Injector Bank kedua. Tiger gw cuma akan pakai satu injektor makanya Injector Bank yang kedua ga akan gw pake. Ubahannya simpel, gw cuma perlu ngelepas Q7 (Power MOSFET IRFZ34) dan ngejumper dari katoda LED D17 ke pin 23. Gw perlu bikin pullup 5V juga ke pin 23 dengan pakai resistor 1kOhm. Tegangan 5V-nya gw ambil dari C3 yang seharusnya untuk MAP sensor on-board (yang udah gw lepas juga). Kemudian R17 gw konek ke ground supaya output MC34151-nya tidak floating. Cara ini sepertinya bisa langsung men-trigger CDI standarnya tapi CDInya sendiri perlu di-bypass supaya gw bisa men-trigger SCR internalnya secara langsung. Akhirnya, berhubung pin 9 tidak lagi dipakai untuk suplai ke injektor, pin ini bisa gw manfaatin untuk catu daya ke LM1815 dan pemanas sensor oksigen.
Terakhir gw pasang tombol tekan momentary ke pin-pin bootloader jumper. Sebenernya ini ga terlalu diperlukan apalagi kalo elo tidak akan flashing CPU-nya sering-sering tapi berhubung ini masih proyek eksperimen, rasanya bakal bermanfaat buat gw.
Di bawah ini bisa dilihat jumper-jumpernya dan switchnya dipasang ke casing. Perhatikan bahwa Q7 masih belum gw cabut dan keluaran pengapiannya belum gw konek ke pin AMPseal. Bisa dilihat juga resistor pullup 1k-nya dan jumper dari input MAP sensor ke pin 18.
 

Sedikit catatan tentang pemakaian VR Conditioner LM1815 secara eksternal. Gw tidak ngikutin metode dari yang menghubungkan output conditionernya ke pin 6 dari optoisolator 4N25 (basis NPN transistornya). Gw akan menghubungkan outputnya ke pin 4 AMPseal (input negatif koil pengapian) yang nantikan akan dihubungkan ke pin 1 4N25 (anoda LED internalnya) melalui R10 (390 ohm) sementara D5 dan D8 akan dijumper. Cara ini udah gw pake sebelumnya di mesin 4A-GE sebelum gw konversi ke EDIS. Lagian, cara ini masih mempertahankan prinsip optoisolatornya karena gw tidak konek langsung ke input CPUnya, jadi lebih aman.
Diagram di bawah menunjukkan ubahan yang gw lakukan.
 

 
Dengan segala perubahan di atas, berikut adalah pinout AMPsealnya.
1. Injektor 1 +12v
2. Output pompa bensin +12v
3. DB9 pin 2  RS-232 data T1 out
4. Terminal (-) Koil ---> INPUT dari LM1815N
5. TPS +5v ---> di-share dengan MAP sensor
6. Output ke FID +12v
7. Sinyal TPS
8. Sensor CLT (Sensor temperatur air radiator)
9. Injektor 2  +12v ---> Catu daya ke LM1815N dan pemanas sensor Oksigen
10. DB9 pin 3  RS-232 data R1 in
11. DB9 pin 1  +5v
12. Ground
13. Ground
14. Sensor Oksigen
15. Sensor Temperatur Udara
16. +12v dari Aki langsung (selalu on)
17. +12v dari kunci kontak
18. Kabel cadar untuk kabel (-) dari koil ---> Input MAP sensor
19. Ground
20. Ground
21. Ground
22. Injektor 1 -
23. Injektor 2 - ---> Output pengapian ke igniter atau CDI

2 komentar:

  1. mas boleh tanya untuk struktur kabel ecu yamaha vixion tolong di jelaskan.say modif yamha mx jadi injection semuapakai vixion bingung kabel2 yang di ecu.maksih sblmya

    BalasHapus
  2. Mas saya pengen modif supra fit x ke injeksi. Kira2 throtle body apa yg cocok?

    BalasHapus